[This is a super late post]
Pulau Jeju. Search aja di gugel, maka keluarlah ribuan hasil tentang Jeju. Gambar-gambar yang ciamik dan review menarik soal tempat ini. Jeju adalah salah satu provinsi di Korea Selatan yang terdiri dari beberapa pulau. Letaknya ada di bagian selatan dari semenanjung Korea dan untuk sampe ke sana ada beberapa alternatif, by plane atau menyebrang dengan kapal Ferry dari beberapa pelabuhan, salah satunya dari Busan.
Penasaran dengan Jeju, akhirnya saya dan Wisnu memutuskan untuk mampir ke Jeju. Karena waktunya yg padat, kita cuma punya 1 hari untuk keliling Jeju. Saya beli tiket pesawat ke Jeju lewat website Eastar Jet dan dapat harga 90.000 won per orang PP. Lumayan lah.
Kita memilih flight jam 7.15 dari Gimpo Airport dan tiba di Jeju pukul 08.00. Sebulan sebelum berangkat saya sudah cari info tentang rental mobil+supir untuk mengantar kita keliling Jeju dalam sehari. Lewat Trip Advisor, berjodohlah kita dengan Mr. Park yang akhirnya bersedia mengantarkan kita selama 10 jam jalan-jalan keliling Jeju, dengan biaya 190.000 won. Untuk kontaknya, akan saya update lagi ya, karena emailnya mendadak lenyap dari inbox.
Setiba di Jeju Int’l Airport, Mr. Park sudah standby dengan sign board nama saya. Mr. Park ini ramah dan bahasa Inggrisnya tergolong lumayan banget, jadi komunikasi kita ngga ribet. Mobil yang kita pake waktu itu sedan, semacam taksi lokal dan ternyata memang umum di Jeju kalo taksi bisa disewa turis secara pribadi. Alasan kita memilih rental mobil karena waktu yang sempit dan untuk bisa pergi ke beberapa tempat sekaligus pasti lebih efisien.
Tujuan pertama kita adalah Manjang Lava Cave. Itinerary kita dalam sehari ini juga atas saran dari Mr. Park supaya efektif dalam 10 jam bisa ke beberapa tempat.
Manjang Lava Cave ini adalah gua bawah tanah yang merupakan salah satu gua hasil bentukan alam karena proses aktivitas vulkanik. Walaupun merupakan monumen alami namun gua ini tergolong tourists-friendly dan aman untuk dikunjungi.
Kita berdua sempat masuk keĀ ujung gua dimana turis masih diperbolehkan untuk masuk, tapi karena gelap dan penerangannya sangat minim, foto-foto di dalam hasilnya kurang maksimal. kurang lebih 45 menit kami ada di tempat ini, sebelum kita meluncur ke tujuan selanjutnya, Seongsan Ilchulbong.
Seongsan Ilchulbong atau dikenal sebagai Sunrise Peak adalah struktur tebing alami yg muncul akibat ledakan vulkanik ribuan tahun yang lalu. Tempat ini dikenal sebagai salah tujuan wisata paling favorit di Jeju karena pemandangannya yang memukau.
Jika mau berjalan menanjak sekitar 30 menit, kita bisa mencapai puncak dari Seongsan Ilchulbong dan pemandangan laut yang lebih spektakuler akan terlihat. Namun hari itu karena temperatur sepertinya lebih dingin daripada hari sebelumnya, kami hanya sampai di kaki tebing lalu kembali ke mobil.
Setelah mampir makan siang di salah satu restoran seafood, tujuan selanjutnya adalah Seopjikoji.
Seopjikoji dikenal turis karena sering dijadikan lokasi syuting film Korea maupun dramanya. Pada saat musim semi, tempat ini lebih cantik karena memiliki ladang bunga canola yang fotogenic banget kalo difoto.
Ā Ā
Setelah dari sini, kami hanya punya sisa waktu sekitar Ā 3 jam karena harus kembali mengejar pesawat ke Seoul di jam 9 malam. Mr. Park menyarankan untuk mampir ke Trick Art Museum dan air terjun yang kebetulan akan dilewati menuju ke bandara.
Ternyata saran dari Mr. Park oke juga! we had fun at the museum dan sempat melihat sunset di Jeongbang Falls.
Ā Ā Sekitar jam 6 sore, jalan-jalan di Jeju harus diakhiri. *Sniff* Rasanya ngga cukup hanya sehari, dan memang untuk mengeksplor Jeju disarankan untuk stay minimal 4 hari! Jeju punya banyak sekali tempat tujuan yang masih harus dikunjungi.
Mr. Park mengantarkan kami kembali ke Bandara dan tepat pukul 9 kami pun terbang ke Gimpo Airport di Seoul.Ā Gamsahamnida, Mr, Park!
Trust me, Jeju jauuuuuh lebih cantik dari foto-foto di atas, when you see it for yourself, you’ll be amazed.
I’d be back, Jeju! Next time, I’ll be staying longer.